Gonusantara.id - Investasi saham menjadi salah satu pilihan paling populer dalam membangun kekayaan jangka panjang. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang mulai tertarik untuk mengenal dan terjun ke dunia saham. Baik karena ingin menambah pemasukan pasif, mengamankan masa depan finansial, atau hanya sekadar mengikuti tren, investasi saham kini bukan lagi sesuatu yang eksklusif. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang pengertian saham, keuntungan dan risikonya, serta strategi investasi yang bisa Anda pertimbangkan.
Apa Itu Saham?
Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Dengan membeli saham, artinya Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut. Sebagai pemegang saham, Anda berhak atas sebagian keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen dan juga memiliki potensi mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham (capital gain).
Jenis-jenis Saham
Ada beberapa jenis saham yang umum dikenal, di antaranya:
-
Saham Biasa (Common Stock): Pemilik saham biasa memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham dan berhak atas dividen.
-
Saham Preferen (Preferred Stock): Pemilik saham preferen biasanya mendapatkan dividen tetap dan memiliki prioritas dibanding pemilik saham biasa dalam hal pembagian dividen atau aset saat likuidasi.
Mengapa Harus Berinvestasi di Saham?
Investasi saham memberikan potensi keuntungan yang besar, terutama dalam jangka panjang. Banyak investor terkenal seperti Warren Buffett membangun kekayaan mereka melalui saham. Berikut adalah beberapa alasan mengapa saham menjadi pilihan investasi yang menarik:
1. Potensi Keuntungan yang Tinggi
Dalam jangka panjang, saham dapat memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lainnya seperti deposito atau obligasi. Hal ini karena pertumbuhan nilai perusahaan akan berdampak langsung pada kenaikan harga saham.
2. Dapat Dimulai dengan Modal Terjangkau
Di era digital, Anda bisa mulai membeli saham hanya dengan modal ratusan ribu rupiah. Banyak aplikasi sekuritas yang mempermudah proses pendaftaran dan transaksi saham secara online.
3. Investasi yang Likuid
Saham termasuk aset yang likuid karena bisa dijual kapan saja selama jam perdagangan bursa. Ini memberikan fleksibilitas bagi investor untuk mencairkan dana saat dibutuhkan.
4. Kepemilikan Bisnis Tanpa Harus Mengelolanya
Dengan memiliki saham, Anda ikut serta dalam kepemilikan perusahaan besar tanpa perlu terlibat dalam manajemen operasionalnya.
Risiko Investasi Saham
Meskipun menjanjikan keuntungan yang besar, investasi saham juga memiliki risiko yang harus Anda pahami agar bisa mengambil keputusan dengan bijak.
1. Risiko Fluktuasi Harga
Harga saham sangat dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu tergantung banyak faktor seperti kondisi pasar, kinerja perusahaan, isu global, dan sebagainya.
2. Risiko Likuiditas
Tidak semua saham aktif diperdagangkan. Jika Anda memiliki saham dari perusahaan kecil atau tidak populer, bisa saja saham tersebut sulit dijual.
3. Risiko Perusahaan Bangkrut
Jika perusahaan tempat Anda berinvestasi mengalami kebangkrutan, maka nilai saham bisa turun drastis bahkan menjadi nol.
Strategi Investasi Saham yang Efektif
Untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan dalam berinvestasi saham:
1. Diversifikasi Portofolio
Jangan menaruh semua dana Anda di satu saham atau satu sektor industri. Dengan menyebar investasi ke berbagai perusahaan, Anda bisa mengurangi risiko kerugian besar saat satu saham mengalami penurunan nilai.
2. Investasi Jangka Panjang (Long Term Investing)
Saham cocok untuk investasi jangka panjang karena fluktuasi harga jangka pendek biasanya tidak terlalu relevan dalam strategi ini. Banyak perusahaan besar menunjukkan pertumbuhan nilai luar biasa dalam 10-20 tahun terakhir.
3. Analisis Fundamental dan Teknikal
Pelajari bagaimana cara membaca laporan keuangan perusahaan, rasio keuangan, tren pasar, dan indikator teknikal agar Anda bisa memilih saham yang sehat dan berpotensi naik.
4. Dollar Cost Averaging (DCA)
Ini adalah strategi membeli saham dalam jumlah yang sama secara rutin, tanpa memperhatikan harga saham saat itu. Strategi ini bisa mengurangi risiko fluktuasi harga dan menjaga disiplin investasi.
Memilih Saham yang Tepat untuk Pemula
Bagi Anda yang baru mulai, pilihlah saham-saham dari perusahaan besar (blue chip) yang memiliki kinerja keuangan stabil dan reputasi baik di pasar. Beberapa sektor yang sering menjadi pilihan investor pemula adalah perbankan, telekomunikasi, dan barang konsumsi.
Contoh Saham Blue Chip di Indonesia:
-
BBCA – Bank Central Asia
-
TLKM – Telkom Indonesia
-
UNVR – Unilever Indonesia
-
ASII – Astra International
Platform Investasi Saham yang Direkomendasikan
Untuk mulai berinvestasi, Anda perlu membuka rekening efek di perusahaan sekuritas. Beberapa platform investasi yang populer dan terpercaya di Indonesia antara lain:
-
Ajaib
-
Stockbit
-
Bareksa
-
IPOT
-
MOST Mandiri Sekuritas
Pastikan Anda memilih platform yang sudah terdaftar di OJK dan sesuai dengan kebutuhan serta kemudahan penggunaannya.
Investasi Saham vs Instrumen Lain
Mungkin Anda bertanya-tanya, mana yang lebih baik: investasi saham, reksa dana, atau emas? Jawabannya tergantung pada tujuan dan profil risiko Anda.
-
Saham: Cocok untuk investor yang mencari keuntungan tinggi dan berani menanggung risiko.
-
Reksa Dana: Cocok untuk pemula yang ingin investasi tanpa harus menganalisis saham secara langsung.
-
Emas: Cocok sebagai pelindung nilai dan lebih aman saat kondisi ekonomi tidak menentu.
Kesimpulan
Investasi saham bisa menjadi langkah awal menuju kebebasan finansial jika dilakukan dengan strategi yang tepat dan disiplin. Jangan tergoda cuan instan atau ikut-ikutan tren tanpa pemahaman. Edukasi diri Anda, mulai dari modal kecil, dan konsisten dalam menabung saham untuk hasil jangka panjang yang optimal. sumber : Jokowa.com